Pages

June 3, 2012

Kemerdekaan SMK dari Belenggu Masyarakat





 
Apa kabar SMK??

SMK adalah sekolah menengah kejuruan yang mempunyai tujuan untuk membekali anak didik dengan keterampilan yang lebih dibandingkan sekolah menengah atas (SMA). Sehingga diharapkan anak lulusan dari SMK mampu terjun langsung di dunia kerja setelah lulus nanti. 


Masyarakat kita, tidak sedikit yang belum mengetahui keunggulan dari SMK, sehingga SMK kurang begitu diminati oleh para masyarakat.

Atas himbauan dan sosialisasi dari pemerintah maupun lembaga pendidikan kepada masyarakat mengenai keunggulan sekolah menengah kejuruan, masyarakat kini mulai tertarik dan meminati sekolah ini untuk menjadi pilihan alternatif atau bahkan menjadi pilihan utama untuk para orang tua yang akan menyekolahkan anaknya kesekolah menengah. 


Kini SMK telah menepati dan membuktikan janjinya bahwa lulusan SMK kini mempunyai keunggulan tersendiri dan siap untuk terjun langsung kedunia kerja setelah lulus nanti.

Terlebih pada akhir-akhir ini nama SMK semakin melambung ketika terdengar kabar bahwa siswa SMK dapat membuat mobil. Ya, SMK 2 inilah salah satu SMK yang dapat membuat pamor SMK semakin melejit. Kabar SMK dapat membuat mobil tidak hanya terdengar secara nasional, bahkan beberapa negara telah mencium kabar ini seperti jerman yang sekaligus telah menjadi mitra dari SMK 2.

Kapan sih mobil SMK itu ada ?
Sebenarnya mobil SMK sudah tercipta sejak tahun 2009, semua itu berawal dari kegigihan SMK dalam mengembangkan program studinya. Sebelum membuat mobil, pada awal tahun 2006/2007 jurusan TKJ sudah mulai merakit komputer, note book, dan LCD. Kemudian berlanjut tahun 2008 mulai merakit mesin JNC, mesin bubut, dan traktor.

Tahun 2009 jurusan otomotif mulai merakit sebuah mobil. Proses ini dibantu oleh kementrian pendidikan dan budaya bagian keuangan, diawali perintis lima SMK yaitu SMK 5 Surakarta, SMK Warga, SMK 2 Surakarta, SMK Syufi, SMK Malang. Kemudian pada tahun 2010 berkembang menjadi 23 SMK, dan tahun2011 menjadi 33 SMK, termasuk 10 SMK yang masih dalam proses. 

Pada tanggal 1 januari, SMK 2 Surakarta mengirimkan berita acara bahwa mobil SMK yang berada di SMK 2 Surakarta sekarang diserahkan pada walikota, dan yang berada pada SMK Warga diserahkan pada wakil walikota.Semangat SMK terlihat mulai tahun 2009 SMK mengadakan pameran bersama presiden RI Susilo Bambang Yudoyono dan pada tahun 2010 bersama Budiyono.

Walikota Surakarta (Joko Wi)menginginkan SMK dapat memproduksi 100 unit mobil per tahun. Namun dari instansi lain ada yang menginginkan SMK mampu memproduksi mobil sebanyak 5000 per tahun, dengan memberikan bantuan dalam proses pembuatannya sebesar 1 Triliyun.Tidak ada tim khusus dalam pembuatan mobil SMK. Seluruh siswa Otomotif diberikan kesempatan untuk merakit mobil dengan didampingi 28 guru dari otomotif yang telah terbagi untuk masing – masing kelompoknya.

Selain mobil, SMK juga telah mengeluarkan produk yang lainnya diantaranya komuter,LCD dan note book.Produk SMK dapat dinilai merupakan produk yang bagus hal ini dapat terlihat dari pemesanan barang produksi SMK dari luar. Januari kemarin Walikota Surakarta (Joko Wi)juga memesan Note book sebanyak 280. Harapan kedepan SMK mampu mengembangkan Industri di Indonesia misalnya TV Plasma.SMK tidak akan menyerah walaupun sudah gagal uji MEC yang kedua ini,dan akan segera melaksanakan uji MEC yang ke tiga kalinya.

SMK mulai banyak peminatnya, dilihat dari skil yang ia dapatkan dari SMK dapat digunakan untuk masa depannya atau bisa dikatakan siap kerja.Selain itu SMK lebih focus terhadap jurusan yang telah diambil oleh siswanya sejak awal, sehingga siswa lebih mudah untuk mempelajari bidang – bidangnya masing – masing.Saat ini siswa dari SMK banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi,hal ini menunjukkan bahwa siswa yang berasal dari SMK sulit untuk melanjutkan perguruan tinggi.Sisi positif yang lain dari SMK yaitu siswa yang merupakan lulusan dari SMK memiliki kemampuan dan daya kreatifitas yang berbeda dari siswa lainnya.

Tidak berarti lulusan SMK lebih pandai dari lulusan SMA. Namun bila dilihat dari bidang atau jurusan yang telah diambil masing – masing siswa SMK di bandingkan dengan siswa SMA terlihat siswa SMK lebih memahami bidang tersebut. Pelajaran di SMA lebih bersifat umum sebelum penjurusan,namun bila di SMK dari awal siswa masuk sudah mulai penjurusan sehingga siswa secara langsung diberikan mata pelajaran yang sesuai dengan jurusannya.

Dengan penjurusan sejak awal masuk, siswa terbiasa dengan semua mata pelajarannya. Mata pelajaran lebih ringkas karena memahaminya sesuai dengan jurusan saja,siswa juga lebih memahami seluk beluk permasalahan yang terjadi dalam bidangnya. Hal ini dikarenakan siswa lebih banyak mendapatkan praktek dari pada teori.

Sejak dulu masyarakat tidak minat dengan SMK. Beberapa dari orang tua mengharuskan anaknya menjadi siswa SMA, walaupun anak tidak minat, hal ini semata – mata hanya dengan alasan SMA lebih luas untuk melanjutkan perguruan tinggi dan mendapatkan peluang kerja sebagai pegawai negeri, kebanyakan orang tua memiliki cita – cita seperti itu.

Alasan seperti diatas mulai difahami, tidak semua orang yang melanjutkan perguruan tinggi dapat menjadi pegawai negeri. Sehingga terlihat pemerintah mulai membangun banyak SMK. Harapannya generasi bangsa memiliki ketrampilan untuk menghadapi dunia kerja, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi.Mereka dapat menggunakan bekal dari SMK untuk bekerja.

Saat ini bisa terlihat jumlah minat SMK lebih banyak dari pada SMA. Sehingga mungin untuk kedepannya SMK memiliki banyak murid dari pada SMA. Dari segi kedisiplinan SMK perlu ditingkatkan, agar mampu mencetak lulusan yang handal, profesional dan disiplin dalam kinerjanya. Yang lebih menarik dari SMK yaitu jenis kelamin. Misanya jurusan otomotif dominan anak laki – laki sebagai pemiatnya, namun bila dari jurusan TIK atau tata busana dominan anak putri yang sebagai peminatnya, sehingga jarang sekali terlihat dalam satu ruang kelas terdapat siswa putri dan laki – laki yang seimbang jumlahnya.

Sumber: Wawancara dengan Bp Kasmadi (Kepala Humas SMK 2 SURAKARTA).
(Nila, Nita)

* Dikutip dari: Majalah FIGUR edisi Mei 2012

No comments:
Write comments