Pages

July 11, 2015

Berlatih Menulis dengan Menyenangkan (Catatan Pak Guru #12)

Anggota Jurnalistik SMPIT Mutiara Insan melaksanakan rekreasi ke Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta.
Saya Sukrisno Santoso -biasa dipanggil Pak Kris, Pembina ekstrakurikuler Jurnalistik di SMPIT Mutiara Insan Sukoharjo.

Selama ini, menulis adalah salah satu tugas yang dihindari siswa. Membaca saja sudah menjadi beban berat bagi sebagian dari mereka, apalagi menulis. Berlatih menulis dengan cara yang menyenangkan tentu akan menarik bagi siswa.

Sebagai Pembina Jurnalistik, saya memikirkan bagaimana cara agar para siswa -khususnya anggota Jurnalistik- dengan senang hati berlatih menulis. Pada awal tahun pelajaran, saya menyusun program kerja Jurnalistik. Tak lupa anggaran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program tersebut.

Pembelajaran Jurnalistik di antaranya: (1) meliput kegiatan (berwawancara, memotret, dan menulis berita), (2) Menulis artikel tentang seorang tokoh (berwawacara, menulis artikel), (3) menulis fiksi (cerita pendek, puisi). Selain itu, ada agenda outingclass, misalnya kunjungan ke pameran buku atau penerbit buku.

Untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam mengembangkan keterampilan menulis siswa, saya mencoba melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan. Misalnya dalam pembelajaran menulis cerpen, saya mengatakan kepada para siswa bahwa hasil karya mereka jika bagus akan dimuat di majalah Mutiara Insan.

Jurnalistik juga akan membuat jas keanggotaan. Tentu mereka senang jika memilik jas yang keren. Untuk membeli jas tersebut, mereka harus membayar setengah dari harga jas tersebut. Dan setengahnya, mereka bayar dengan sebuah cerpen. Dengan segera, mereka pun bersemangat menulis cerpen. Dalam waktu tak lebih dari satu bulan, mereka sudah bisa mengenakan jas Jurnalistik kebanggaan mereka.

Dalam proses pembelajaran, tak jarang pula saya mengajak mereka ke warung makan. Kegiatannya biasanya santai, diisi dengan diskusi ringan. Materi penyuntingan saya sampaikan saat di warung makan. Saya meminta mereka membawa laptop. Saya menjelaskan proses penyuntingan kalimat, kemudian mereka mengerjakan tugas (menyunting kalimat) yang saya berikan. Setelah tugas selesai dikerjakan, didatangkanlah hidangan makan siang.

Untuk menjaga motivasi menulis siswa, sejak awal tahun pelajaran saya sampaikan kepada mereka bahwa pada akhir tahun pelajaran nanti akan dilaksanakan rihlah (rekreasi) yang tidak dipungut biaya alias gratis. Namun, syaratnya adalah mereka harus mengerjakan setiap tugas menulis yang saya berikan. Sebagian tugas menulis tersebut akan dimuat di majalah Mutiara Insan sehingga mendapatkan honorarium yang bisa digunakan untuk biaya operasional kegiatan Jurnalistik.

Demikianlah, pada akhir tahun pelajaran, saya mengajak mereka rekreasi ke pantai di Gunungkidul, Yogyakarta. Juga ke Embung Nglanggeran dan Bukit Bintang.
***

Sukoharjo, 12 Juli 2015

No comments:
Write comments