Pages

September 28, 2014

Makan Siang, Yuk! (Catatan Pak Guru #3)


Saya termasuk orang yang susah untuk mengingat nama orang. Sebagian besar guru-guru saya di SMP maupun SMK sudah tak saya ketahui namanya. Mungkin wajah guru-guru atau teman lama, masih saya ingat. Jadi, ketika berpapasan di jalan, saya bisa mengenali mereka. Akan tetapi, ya itu tadi, saya sudah lupa nama mereka. Maaf saja, sudah begitulah sifat saya sejak dulu.

Salah satu guru SMK yang masih saya ingat wajahnya ialah guru Bahasa Indonesia. Seorang wanita, berusia masih muda, energik, dan mudah dekat dengan siswa. Sekali lagi, saya lupa namanya.

Satu hal yang hingga kini masih saya ingat tentang guru tersebut yaitu ia pernah menraktir beberapa siswa. Termasuk saya salah satunya. Saat itu siang hari, panas. Warung mie ayam di samping sekolah menjadi acara berkumpul dan bersantap siang bersama. Kenangan itu masih melekat dalam benak saya.

Mungkin mennraktir makan merupakan sesuatu yang biasa. Secara materi juga tidak membutuhkan biaya yang banyak. Namun, ternyata hal itu menjadi sebuah memori yang tak terhapus bagi saya, salah seorang siswanya.

Jika saat ini saya ditanya, ingin menjadi guru seperti apa? Saya hanya ingin siswa-siswa saya tetap ingat kepada saya di masa yang akan datang. Mungkin saya adalah seorang guru biasa, tapi saya ingin siswa-siswa saya menjadi luar biasa. Dan di masa depan mereka masih mengingat saya sebagai guru yang biasa.

---

Sukoharjo, 29 Mei 2013

***

No comments:
Write comments